Sebagai pengguna komputer pastinya Anda pernah mendengar kata IP atau Internet Protocol Adress. Saat ini Internet Protokol versi 4 sejak dulu telah banyak membantu. Internet Protocol Address yang biasa disingkat dengan IP Address ini adalah deretan dari angka biner 32 bit sampai dengan 128 bit yang digunakan sebagai alamat dalam mengidentifikasi komputer dalam sebuah jaringan internet.
Dengan perkembangan jaman serta kemungkinan peningkatan penggunaan internet maka dimulailah dikembangkan versi baru dari Internet Protokol versi 4 (IPv4) yakni Internet Protocol versi 6 (IPv6). IPv6 (Internet Protocol versi 6) sendiri telah dikembangkan pada tahun 1998 dengan penetapan alamat IPv6 adalah 128 bit, sehingga alamat IP yang digunakan jauh lebih banyak serta dapat digunakan untuk setiap komputer atau perangkat yang terhubung dengan internet.
Lantas kenapa bukan IPv5 justru IPv6? Internet Protocol versi 5 (IPv5) pada tahun 1980an digunakan untuk Protocol percobaan yang saat itu juga tidak pernah digunakan. IPv5 digunakan untuk Protocol Streaming, sehingga penerus dari IPv4 adalah IPv6 yang terus dikembangkan untuk masa depan dengan pertumbuhan internet yang semakin pesat.
Meskipun menggunakan bilangan biner 128 bit yang mampu menampung sampai dengan triliunan alamat, akan tetapi saat ini IPv4 masih banyak digunakan dan menjadi prioritas pengguna komputer. Nah untuk mengetahui apa saja perbedaan IPv4 dan IPv6 pada Jaringan Internet, simak pada pembahasannya di bawah ini!
Berikut Perbedaan IPv4 dan IPv6 pada Jaringan
Keamanan
- IPv4 : Dukungan terhadap IPSec opsional (tambahan) dalam mengamankan jaringan Internet Protocol versi 4 (IPv4).
- IPv6 : Header IPsec menjadi salah satu fitur wajib standart dari Internet Protocol Versi 6 (IPv6). IPsec dikembangkan berdasarkan IPv6.
Routing
- IPv4 : Menurunkan kinerja router dengan membesarya ukuran pada tabel routing. Penyebabnya adalah pemeriksaaan header MTU (Maximum Transmission Unit) pada setiap hop switch dan router.
- IPv6 : Proses routing lebih efisien dari IPv4, sehingga mempunyai kemampuan dalam mengelola tabel routing besar.
Fitur
- IPv4 : Jumlah alamat menggunakan angka biner 32 bit, sehingga jumlah dari alamat unik yang didukung menjadi lebih terbatas yakni 4.29.967.296. Dalam arti hanya lebih dari 4 miliar alamat IP saja. NAT (Network Address Translation) dapat memperlambat habisnya penggunaan jumlah alamat pada IPv4, akan tetapu IPv4 yang menggunakan bilangan biner 32 bit tidak dapat mengimbangi jumlah laju jika pertumbuhan internet di dunia semakin besar.
- IPv6 : Menggunakan bilangan biner 128 bit guna mendukung 3.4 x 10 pangkat 38 dengan alamat IP unik. Jumlah tersebut tentunya sangat besar dalam menyelesaikan berbagai masalah tentang keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 secara permanen.
Konfigurasi
- IPv4 : Konfigurasi akan dilakukan secara manual, ketika sebuah host terhubung pada sebuah jaringan.
- IPv6 : Konfigurasi akan dilakukan otomatis pada waktu host terbung dengan sebuah jaringan. Ini disebabkan IPv6 memiliki fitur seperti stateless auto configuration.
Mobilitas
- IPv4 : Memiliki kemampuan roaming saat beralih dari jaringan satu ke jaringan lainnya oleh dukungan mobilitas yang terbatas.
- IPv6 : Dapat memenuhi mobilitas tinggi melalui antara jaringan satu ke jaringan lain dengan terjaganya sambungan. Fitur pada IPv6 ini mendukung perkembangan berbagai aplikasi.
Untuk ukuran header IPv4 memiliki header dasar 20 oktet yang ditambah dengan ukuran header pilihan bervariasi. Sedangkan untuk IPv6 mempunyai header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada IPV4 telah dimodifikasi seperti Fragment offset, Header Checksum, Padding, dan Identification. Demikianlah tadi pembahasan mengenai perbedaan IPv4 dan IPv6 pada jaringan.
The post Perbedaan IPv4 dan IPv6 pada Jaringan appeared first on Berita Teknologi.